Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyesalkan terjadinya bentrokan antara kaum Suni dan Syiah yang terjadi di, Kabupaten Sampang, Madura, Provinsi Jawa Timur, Minggu (26/8).
Hal tersebut diutarakannnya dalam sesi konferensi pers kepada wartawan di Istana Negara, Senin (27/8) usai memimpin rapat pembahasan kerusuhan di Sampang, dengan Wakil Presiden RI Boediono, para menteri, Kapolri, Panglima TNI dan Gubenur Jawa Timur.
Dalam keterangan persnya, Presiden sangat menyesalkan kerusuhan tersebut karena mencoreng kerukunan dan ketentraman dalam kehidupan masyarakat. Terlebih kejadian tersebut terjadi masih dalam susana lebaran.
“Ini merupakan kejadian yang kedua kalinya, setelah bulan Desember tahun lalu juga terjadi hal serupa,” katanya.
Presiden juga mengaku telah mendapat penjelasan langsung dari Gubernur Jawa timur terkait kerusuhan tersebut. Selain persoalan yang kompleks, di satu sisi juga berkaitan dengan keyakinan dan di sisi lain merupakan konflik internal keluarga yang masing-masing mempunyai pengikut.
“Harus segera dicarikan solusinya, agar tidak terjadinya kembali permasalahan serupa,” himbaunya.
Dirinya juga meminta kepada pihak kepolisian maupun TNI yang ada didaerah untuk meningkatkan kemampuan intelijennya masing-masing. Begitu juga dengan Pemprov dan pemda untuk meningkatkan keterpaduan dengan semua pihak, baik TNI, Polri dan pemuka agama.
“Tegakkan hukum secara tegas dan adil, jika tidak akan memancing hal serupa di masa depan. Kalau kesalahannya berat, hukumannya juga harus berat,” harapnya.*
Editor : Herry Febriyanto