PURBALINGGA– Selasa (28/8) pekan depan, Gubernur Jateng Bibit Waluyo dijadwalkan akan melakukan panen perdana padi hasil Program Gerakan Percepatan Tanam Serentak dengan Modernisasi Pertanian seluas 1.000 hektar di wilayah Purbalingga.
Panen perdana akan dipusatkan di areal sawah di Desa Toyareka, Kecamatan Kemangkon. Selain melakukan panen perdana, gubernur juga akan meninjau pembangunan Bendung Slinga di Desa Slinga Kecamatan Kaligondang, serta pembangunan jembatan Linggamas yang menghubungkan wilayah Kemangkon dan Kalibagor Banyumas.
Bupati Purbalingga Heru Sudjatmoko saat memimpin rapat persiapan kunjungan gubernur di ruang rapat bupati,beberapa waktu lalu mengatakan,rombongan gubernur dijadwalkan sudah berada di Purbalingga pada Senin (27/8) malam.
”Kunjungan utama Bapak Gubernur untuk melakukan panen padi perdana, namun renacananya juga akan kami ajak untuk meninjau pembangunan Bendung Slinga yang dibiayai dari APBN dan pembangunan jebatan Linggamas yang dibiayai Pemkab Purbalingga dan Banyumas serta didukung pemprov Jateng,” kata Heru Sudjatmoko.
Menurut Bupati Heru, kunjungan ke dua lokasi pembangunan itu sangat strategis. Pembangunan Bendung Slinga tahap pertama dengan Intake I akan mampu mengairi persawahan seluas 600 hektar di wilayah Kaligondang. Pembangunan tahap selanjutnya, diharapkan mendapat dukungan juga dari Pemprov Jateng guna membangun jaringan irigasi intake Barat sehingga mampu mengairi sawah seluas 5.600 hektar. Persawahan ini berada di wilayah Bojongsari bagian Selatan, Purbalingga, Kalimanah bagian Selatan dan Kemangkon bagian Utara.
”Jika seluruh tahap pembangunan bendung irigasi selesai, maka bendung Slinga akan mampu mengairi persawahan seluas 6.200 hektar,” kata Heru.
Sedang berkait dengan pembangunan jembatan Linggamas, Bupati heru menyatakan, jembatan ini akan mampu menguntungkan warga masyarakat di dua wilayah Kabupaten. Selain itu juga akan mendukung pembangunan wilayah Jateng bagian Barat. ”Kami berharap pula, pembangunan jembatan Linggamas akan dilanjutkan dengan peningkatan bandara udara Wirasaba menjadi bandara komersial sehingga akan memacu pertumbuhan ekonomi wilayah Jateng bagian Barat Selatan,” kata Heru.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dintanbunhut) Ir Lili Purwati mengungkapkan, lokasi panen padi perdana berada di areal seluas 65 hektar yang berada di depan Bataliyon 406 Bojong. Gubernur akan melakukan panen dengan menggunakan peralatan mekanisasi pertanian jenis combine harvester . Alat ini memotong padi sekaligus merontokannya. ”Peralatan ini beratnya sekitar 1 ton. Mesin ini berfungsi memotong padi, merontokkan gabah, membersihkan gabah dan memasukkannya ke dalam karung,” kata Lily Purwati.
Dikatakan Lily Purwati, program tanam serempak dan mekanisasi pertanian tersebar di kecamatan Purbalingga seluas 35 hektar, Kecamatan Kemangkon 468 hektar dan di wilayah Kecamatan Kalimanah seluas 497 hektar. Untuk mendukung program ini, petani telah dibantu benih sebanyak 25 ton yang terdiri tujuh varietas yakni Inpari 13 (14,5 ton), Inpari9 (0,5 ton), Inpara 5 (1), Inpara 2 (0,5), Cigelis (2), Sarinah (2), dan varietas Situ Bagendit (4,5 ton). ”Target program ini untuk mencapai surplus produksi beras dengan melakukan percepatan tanam,” kata Lily.
Lily menegaskan, Kabupaten Purbalingga mentargetkan surplus beras pada tahun 2012 ini sebesar 57.118 ton. Target ini naik sekitar 10 ribu ton dibanding tahun 2011 yang mencapai surplus 47.440 ton. Surplus beras ini diperoleh dari luas panen 38.666 hektar. Sementara realisasi luas panen pada tahun 2011 mencapai 37.108 hektar. Perhitungan sasaran surplus beras dicapai dari ketersediaan sasaran beras 142.467 ton, dikurangi kebutuhan beras sebesar 85.349 ton. “Pada tahun 2011, realisasi ketersediaan beras sebesar 132.238 ton, sedang realisasi kebutuhan beras 84.798 ton,” tegas Lily Purwati.
Lily menambahkan, total luas lahan sawah sebesar 23.708 hektar. Luasan lahan ini terdiri dari sawah irigasi degan 1 kali tanam padi seluas 2.590 ha, sawah irigasi dengan 2 kali tanam padi 18.211 ha, dan sawah tadah hujan seluas 12.905 hektar. ”Total intensifikasi pertanian padi sawah mampu mencapai 41.919 hektar,” jelasnya.
*Kontributor Humas Purbalingga