Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah menyusun daftar ancaman yang kemungkinan mengganggu kenyamanan masyarakat pada masa sebelum, saat, dan sesudah Lebaran (Idul Fitri 1433 H). Dari beberapa jenis ancaman, Polri menempatkan masalah terorisme & sabotase sebagai ancaman yang perlu diwaspadai.
Kapolri Jendral Timur Pradopo dalam konperensi pers seusai Sidang Kabinet Paripurna Menyambut Idul Fitri 1433 H, di kantor Presiden, menyebutkan untuk mengantisipasi gangguan keamanan selama masa libur Lebaran itu, pihaknya menyelenggarakan Operasi Kepolisian terpusat Mabes Polri dan Satwil pada tanggal 11 – 26 Agustus ini.
“Polri mengedepankan kegiatan preemtif, preventif dan penegakan hukum yang didukung kegiatan deteksi dini dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1433 H, sehingga masyarakat dapat merayakan dengan rasa aman dan nyaman,” kata Kapolri.
Sasaran Operasi Kepolisian dalam Lebaran 2012 ini adalah masjid/tempat ibadah; pusat belanja/pertokoan; terminal, stasiun, bandara & pelabuhan; jalan raya (jalur utama dan alternatif); tempat rekreasi hiburan; pemukiman; obyek-obyek vital; dan tempat-tempat rawan lainnya.
“Ada 104.548 personil Polri yang dilibatkan dalam operasi ini, terdiri atas 804 personil Mabes Polri, 87.516 personil dari 31 Polda, dan 16.228 personil dari instansi terkait seperti TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Pramuka, dan lain-lain,” ungkap Jendral Timur Pradopo.
Selain personil yang langsung beroperasi di lapangan itu, menurut Kapolri Jendral Timur Pradopo, Polri juga menyiapkan 4.888 personil Brimob dari 13 Detasemen yang tersebar di seluruh wilayah tanah air untuk keperluan kontijensi.
Terkait dengan pengamanan Idul Fitri ini, Polri membagi 10 Polda sebagai Prioritas I, yaitu Polda Metro Jaya, Jabar, Jateng, Jatim, Banten, DIY, Bali, Sumsel, Lampung, dan Sulsel. Sedang 21 Polda diluar wilayah termasuk masuk dalam kategori Prioritas II.
Pos Pengamanan dan Pos Pelayanan
Guna mendekatkan pelayanan dan pengamanan kepada masyarakat pada masa libur Lebaran kali ini, menurut Kapolri Jendral Timur Pradopo, Polri telah menyiap 3.598 pos pengamanan dan 123 pos pelayanan di daerah-daerah yang dideteksi rawan gangguan keamanan, rawan kemacetan, dan lokasi-lokasi yang berpotensi menimbulkan kemacetan.
Selain itu, Polri juga menggelar 397 kamera CCTV yang terkoneksi National Traffic Management Centre (NTMC), terutama di 10 wilayah Polda yang masuk kategori Prioritas I. Dengan demikian, Mabes Polri setiap saat bisa memantau kondisi lalu lintas di jalur-jalur yang kemungkinan padat arus kendaraan, atau berpotensi menjadi tempat keramaian masyarakat.
Sejauh ini Polri mengidentifikasi 2.394 lokasi penyebab kemacetan di jalur mudik dari Merak (Banten) sampai Banyuwangi (Jatim), yaitu ada 797 masjid, 512 SPBU, 7 lokasi rawan banjir, dan 578 rumah makan.**
sumber humas setkab