WONOSOBO-Minat masyarakat golongan ekonomi lemah untuk memperoleh barang-barang kebutuhan pokok di pasar murah yang dihelat Pemerintah Kabupaten Wonosobo bersama Dharma Wanita Persatuan Setda, ternyata benar-benar luar biasa.
Hingga hari ketiga, Rabu 8 Agustus 2012, pengunjung bukannya surut, melainkan semakin membludak, sehingga panitia terpaksa memberlakukan sistem buka-tutup pintu Sasana Adipura Kencana demi menghindari habisnya persediaan sembako sebagaimana terjadi pada dua hari sebelumnya.
Sebagaimana dituturkan Ny Rina Sumaedi, anggota tim pelaksana pasar murah di sela-sela melayani pembelian sembako, pihaknya memang mulai tegas terhadap pengunjung. Kalau pada dua hari pertama persediaan sembako ludes dalam hitungan menit sejak pintu dibuka, sehingga banyak pengunjung yang tidak kebagian, untuk hari ketiga ini panitia berkoordinasi dengan petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Kehadiran petugas tersebut adalah untuk menjaga pintu masuk, sehingga pengunjung dengan kupon resmi dari panitia dapat diprioritaskan.
Dari pemantauan di luar gedung SAK, ratusan ibu-ibu memang sudah berkerumun di depan pintu saat pasar murah baru saja dibuka. Melihat gelagat adanya potensi keributan, para petugas dari Satpol PP segera menutup pintu dan mengumumkan bahwa pengunjung dengan kupon resmi, dan berasal dari kecamatan, terutama yang jauh dari Kota Wonosobo mendapat prioritas.
Sebagian besar pengunjung yang sudah mengantre sejak pagi nampak kecewa dengan pengumuman tersebut. Namun ketika mendengar pengumuman lanjutan, bahwa pasar murah tersebut memang ditujukan bagi warga kurang mampu dari seluruh Kabupaten Wonosobo, rata-rata dapat menerima. Komentar bernada memahami aturan panitia tersebut datang dari Ny Retno. Pengunjung yang datang dari kelurahan Wonosobo barat tersebut bersedia mengalah demi mendahulukan ibu-ibu lainnya yang datang dari jauh seperti Kecamatan Kepil, Sapuran dan Kalibawang.
Dengan aturan baru tersebut, para pembeli yang diperkenankan masuk SAK hanya lima sampai sepuluh orang, dan pintu baru dibuka lagi saat semua pembeli sudah selesai bertransaksi dan keluar melalui pintu khusus di samping gedung. Uniknya, sebagian ibu-ibu yang tidak sabar menunggu antrean justru melancarkan jurus berbeda. Dengan menggendong anak balita mereka yang menangis karena suasana tidak menyenangkan tersebut, ibu-ibu tersebut tampak merayu petugas agar dapat memprioritaskan mereka. Namun demi tegaknya aturan, serta pengalaman dua hari sebelumnya, petugas dari satpol PP bergeming, dan tetap meminta mereka bersabar hingga gilirannya tiba. Melihat kondisi tak nyaman tersebut, ibu-ibu lainnya akhirnya menyerah dan memilih untuk belanja di pasar induk. Beberapa dari mereka sempat memberikan komentar dan saran agar di waktu-waktu mendatang, pasar murah juga diadakan di masing-masing kecamatan, sehingga lebih merata.
Dari catatan panitia, hingga pembukaan hari ketiga, kebutuhan pokok seperti beras, gula, terigu, minyak goreng dan telur merupakan barang paling diminati. Untuk beras, panitia sudah menjual 3800 Kg, Gula 1535 Kg, Minyak 906 liter, dan telur sudah terjual 370 kg. Menurut Ny Rina Sumaedi, pembatasan jumlah pembelian tetap diberlakukan, mengingat pasar murah masih akan berlangsung hingga Sabtu 11 Agustus 2012 mendatang.*Kontributor Humas Setda Wonosobo