PENUKARAN uang kertas menjelang lebaran di Bank Indonesia (BI) Wilayah Semarang Jawa Tengah (Jateng), Selasa (07/08), dipastikan akan meningkat secara signifikan. Diperkirakan puncaknya terjadi pada H-7 lebaran, mengingat masyarakat telah menerima tunjangan hari raya (THR) dari tempat bekerjanya.
Kasir Senior BI Semarang Jateng, C. Tratmono Wibowo mengatakan BI Jateng telah mengantisipasi peningkatan jumlah penukar uang pada H-7 lebaran, selain itu banyaknya jasa penukar uang di masyarakat membuat kebutuhan penukaran uang di BI Semarang semakin meningkat.
“Kemarin saja jumlah penukar uang mencapai 620 orang, dengan jumlah nominal penukar uang yaitu Rp 9,2 Milyar. Rata-rata perorang perhari menukarkan uang sejumlah 13,2 juta per hari. Padahal minggu sebelumnya jumlah nominal penukaran uang sejumlah Rp 8,8 Milyar, H-7 lebaran bisa meningkat lagi,” jelasnya kepada Jatengtime.com diruang kerjanya.
Lanjut ia menjelaskan, kekhawatiran justru menyelimuti masyarakat dan BI Semarang, mengingat jumlah peredaran uang palsu di Jateng semakin meningkat karena kebutuhan uang di masyarakat juga semakin meningkat.
Menurut data yang dihimpun BI Semarang Jateng, peredaran uang palsu di Jateng per tahun 2010 mencapai 5.252 lembar dengan jumlah nominal mencapai Rp 40 juta/bulan, pada tahun 2011 mencapai 6.816 lembar. Sedangkan pertengahan tahun 2012 mencapai 6.145 lembar dengan jumlah nominal Rp 85 juta/bulan.
BI Semarang Jateng menghimbau kepada seluruh masyarakat Jateng untuk mewaspadai peredaran uang palsu yang tengah merajalela di masyarakat. Dan meminta kepada pihak kepolisian untuk melakukan pengawasan ataupun penindakan terhadap peredaran uang palsu di Jateng.**
Editor: Saruli