PADANG, JT – Gempa yang terjadi sekitar pukul 09.00 tadi pagi cukup mengejutkan warga Kota Padang. Betapa tidak, baru saja sebagaian wilayang kota ini diguyur hujan lebat sejak sore kemarin. Seharusnya daerah ini memiliki alat diteksi gempa. Demikian diungkapkan Ade Edwar kepada wartawan.
Sebagai daerah rawan gempa bumi, kota dan kabupaten di Sumatera Barat wajib punya alat yang namanya Intensity Meter. Gunanya, agar sesaat setelah gempa kita bisa langsung mengetahui intensitas gempa di wilayah kita.
“Selama ini, begitu gempa terjadi kita paling cepat dalam lima menit mengetahui info gempa di pusat gempanya. Ini kurang bermanfaat. Yang dibutuhkan adalah ukuran kekuatan gempa di wilayah kita dari mana pun pusat gempanya,” kata Manager Pusdalops BPBD Sumbar, Ade Edward, Sabtu (4/8).
Untuk mengetahui ukuran kekuatan gempa sebagai dampak gempa di masing-masing wilayah, alat yang dibutuhkan adalah Intensity Meter. “Alat ini sangat penting supaya kita dapat mengambil keputusan yang cepat dengan dukungan data yang valid,” kata Ade Edward.
Lagi pula, Intensity Meter selain menampilkan kekuatan gempa, juga secara otomatis dapat dihubungkan dengan sistem peringatan dini gempa dan tsunami yang ada. “Warningnya bisa juga diteruskan kepada pengambil keputusan, media radio dan televisi,” kata Ade Edward.
Alat Intensity Meter hingga kini baru sekedar keinginan kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Alatnya yang berharga Rp400 juta itu tidak dijual bebas, tetapi terbatas. Pabriknya di Jepang. Kota Padang pernah mengusulkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tetapi hingga kini belum direspon. “Kita berharap kabupaten dan kota di Sumbar memilik Intensity Meter ini,” kata Ade Edward.**