Penambahan Kebutuhan LPG di Boyolali Capai 15 Persen

Boyolali, Sosial269 Dilihat

BOYOLALI – Menjelang lebaran 1433 Hijriyah masyarakat Boyolali tidak usaha membeli kebutuhan pokok dalam jumlah besar atau panic buying. Hal ini karena bersdasarkan pantauan di Dinas Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Boyolali harga kebutuhan pokok sembako cukup stabil . Hal ini disampaikan Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Ir Parwoto.

Menurut Parwoto, Berdasarkan pantauan yang dilakukan Disperindag di pasar – pasar di Boyolali harga Sembilan bahan Pokok (Sembako) di pasaran masih stabil tidak ada kenaiikan harga yang cukup mencolok. “ Pantauan harga di pasaran yang kami lakukan setiap 2 hari sekali , hasilnya harga sembako di Boyolali masih stabil ,“ tegas Parwoto. Apalagi untuk bahan pokok beras, di Boyolali harganya cukup aman dan stabil.

Harga Beras stabil ini karena Hasil panen raya padi akhir tahun 2011 cukup besar ditambah lagi hasil panen raya masa tanam tahun pertama 2012 yang cukup besar pula. Bahkan hasil koordinasi dengan pihak Badan Usaha Logistik (Bulog) persediaan Bulaog di Surakarta sebanyak 78.000 ton .

“Saya Kira harga beras aman dan tidak terjadi gejolak “ katanya. Semnentara untuk Komuditas harga gula dan minyak goreng juga masih satbil. Harga gula pasir perkilogramnya saat berkisar Rp. 10.000,- hingga Rp.11.000,- . Harga gula ini terus stabil karena saat ini terjadi panen raya tebu disejumlah wilayah eks Karisidenan Surakarta. Sedangkan untuk minyak goring saat ini harganya berkisar Rp. 12.000,- hingga Rp. 13.000,- per kilogramnya, Pokoknya harganya kami pastikan stabil dan aman,“ tegasnya.

Sementara berkaitan dengan Operasi pasar lebih lanjur Parwoto menegaskan operasi pasar dilakukan jika harga mengalami kenaikan sebesar 15 % HINGGA 20 % artinya harga mengalami kenaiikan yang cukup signifikan . Selain itu Operasi pasar dilakukan jika terjadi kelangkaan barang di Pasaran. “ Selama harga masih aman dan stabil tidak perlu dilakukan operasi Pasar “ Tegasnya. Sedangkan untuk Kebutuhan Bahan bakar Minyak/ BBM menjelang lebaran ,

Dipserindag kabupaten Boyolali mengajukan tambahan Quota BBM ke Pihak Pertamina cukup significant . Jenis BBM Premium diajukan quota sebesar 246 Kilo liter dari kebutuhan hari biasa yang hanya 170 Kilo Liter premium. Sedangkan untuk BBM jenis Solar sebanyak 91 Kilo Liter dari hari biasa 76 Kilo liter. Dengan penambahan Kouto BBM ini masyarakat Boyolali tidak usah khawatir akan kelangkaan BBM karena setiap saat bisa dilayani di SPBU di Wilayah Kabupaten Boyolali.

Sementara untuk pemenuhan kebutuhan gas LPG, Pihaknya mengajukan tambahan 15 % atau 129.501 tabung gas LPG ukuran 3 Kilogram ke pihak Pertamina dari kebutuhan hari biasa sebanyak 863.340 tabung gas LPG untuk 259.491 rumah tangga . Namun demikian pihaknya meminta masyarakat tidak membeli dalam jumlah besar sehingga bisa mengganngu sirkulasi BBM.** Humas