SLAWI,JT – Dalam rangka meningkatkan kapasitas Relawan PMI di bidang Manajemen Posko PMI, Palang Merah indonesia (PMI) Kabupaten Tegal bekerjasama dengan Palang Merah Jerman menggelar Pelatihan Posko PMI dan Operator Radio.
Pelatihan yang digelar selama dua hari tersebut, dipusatkan Markas PMI Kabupaten Tegal dan diikuti 20 orang perwakilan relawan yang terdiri dari unsur Staf Penanggulangan Bencana, Koordinator Forum Relawan PMI dan Relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) Desa Sigedong, Batumirah, Bumijawa Kecamatan Bumijawa, Desa Danasari Kecamatan Bojong, Desa Kaligayam Kecamatan Margasari serta SIBAT Desa Kedungkelor Kecamatan Warureja.
Ketua PMI Kabupaten Tegal, dr Bimo Bayuadji menjelaskan, tujuan diadakan Pelatihan Posko dan operator radio yakni untuk meningkatkan kapasitas relawan PMI dibidang penanganan bencana maupun kesiapsiagaan bencana terutama dibidang pengolahan manajemen Posko dan operator radio di Posko.
“Para peserta dilatih manajemen posko dan tata cara berkomunikasi yang benar dan baik dalam penyelenggaraan di Posko. Mereka dibekali materi baik teori maupun praktek,” jelasnya Rabu (1/8)
Lebih lanjut dijelaskan, guna penyerapan materi yang lebih maksimal, pihaknya menggandeng pemateri yang berkompeten, sepeti dari Satkom Kamtibmas Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kabupaten Tegal untuk memberikan materi tata cara berkomunikasi dalam operator radio di Posko.
“Selain menggandeng dari RAPI, juga hadir pemateri dari PMI Provinsi Jawa Tengah untuk memberikan materi manajemen Posko.”tambahnya.
Dalam pelatihan tersebut juga diadakan Simulasi Posko PMI dalam tanggap darurat penanganan bencana Banjir bandang di Wilayah Kabupaten Tegal, yaitu terjadi Banjir di daerah Kaligayam, Kedungkelor dan Sigedong. Posko PMI sudah berjalan, baik Posko Induk yang berada di Markas PMI maupun Posko lapangan di Desa maupun di Posko dilapangan Desa Kaligayam, Kedungkelor dan Sigedong. Para petugas posko mempraktekan langsung pengelolaan mananjemen posko dan menjadi operator radio posko dengan mengoperasikan radio Handy Talky (HT), materi yang didapat dalam pelatihan.
Pengurus RAPI Kabupaten Tegal yang juga fasilitator radio, Koko Eko Susanto menjelaskan, para peserta dalam praktek menjalankan Posko 60 % sudah baik terutama dalam mengoperasikan radio Handy Talky.
“Mereka dalam penyampaian memberikan adanya informasi bencana maupun penerima informasi bencana dalam hal ini posko induk, sudah cukup bagus tata cara komunikasinya, tinggal lebih ditingkatkan lagi dengan memperbanyak latihan.”terangnya.
Sementara itu salah satu peserta pelatihan sekaligus koordinator Relawan PMI, Thamalia Haristiani SH.I mengatakan, dengan adanya praktek simulasi Posko semacam itu dirinya mengaku lebih paham dan tahu alurnya. Namun diakuinya dia masih canggung dalam berkomunikasi dengan menggunakan pesawat radio. ” Secara teori dalam berkomunikasi dalam posko aku paham, namun dalam praktek komunikasi sebagai operator di Posko dengan menggunakan radio aku canggung, karena baru pertama kalinya.”ungkapnya.