Sejumlah pengemudi bus dalam kota di Terminal Penggaron mengeluhkan sepinya penumpang. Hal tersebut dikarenakan, saat ini kebanyakan masyarakat lebih memilih membawa kendaraan bermotor sendiri.
“Daripada naik angkot atau bus, mereka mendingan naik kendaraan sendiri,” ucap Hartono, supir bus dalam kota yang sudah 30 tahun menjalani profesi tersebut.
Diungkapkannya, setiap hari dirinya harus menyisihkan uang Sebesar Rp 100 ribu untuk membayar biaya sewa Bus. Bahkan terkadang, dirinya harus nombok apabila penumpang sepi.
“Kalau pas lagi rame Rp 40 ribu, tapi kalau pas sepi kayak begini nggak nombok saja sudah untung,” ujarnya.
Hal senada juga dikeluhkan oleh Fendi {31}, Sopir angkot jurusan Penggaron-Karang Ayu. Dirinya harus berjuang dengan keras untuk menghidupi ketiga anaknya dan istrinya yang kebetulan saat ini sedang menganggur.
“Selain memikirkan nafkah buat keluarga, saya juga harus memikirkan biaya buat sewa angkot sebesar Rp 40 ribu per hari,” ungkapnya.*