Produsen Tahu Tempe di Kota Sukabumi Ancam Mogok Massal

Kenaikan harga kacang kedelai yang mencapai Rp. 8.200/kg saat ini, membuat seluruh pedagang dan pengrajin tempe tahu di Kota Sukabumi menjerit.

Bahkan mereka juga mengancam akan melakukan mogok massal mulai 1-5 Agustus 2012, apabila pemerintah tidak bisa menekan harga kacang kedelai saat ini.

Seperti yang diutarakan Sekretaris Koperasi Produsen Tempe Tahu Sukabumi (Kopti) H. Dadang Setiawan mengatakan, dengan kenaikan harga kedelai tersebut seluruh produsen tahu tempe terpaksa mengurangi jumlah produksi.

Karena saat ini untuk stok tempe dan tahu di pasaran masih banyak dan tidak sebanding dengan jumlah pembeli yang ada.

“Dengan kenaikan harga kedelai yang mencapai 40-50 persen saat ini, membuat kami berfikir untuk menaikkan harga jual. Karena jika dinaikkan, berdampak terhadap menurunnya minat masyarakat untuk membeli,” katanya saat dihubungi via ponsel, Kamis (26/7).

Dijelaskannya, saat ini seluruh produsen dan pedagang tahu tempe masih menjual kisaran harga Rp. 4.000-Rp. 5.000 per 1 renteng. Namun jika pemerintah tidak bisa menekan kenaikan harga kedelai tersebut, maka harga per 1 renreng sekitar Rp. 7.000.

“Selain mengurangi jumlah produksi, kami juga mengurangi ukuran tempe dan tahu,” ujarnya.

Lebih lanjut dirinya berharap, agar pemerintah bisa segera melakukan langkah cepat untuk menekan harga kedelai yang naik saat ini. Apakah naiknya harga kedelai saat ini akibat ulah importir atau pihak lainnya.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.