Setelah mendengarkan pandangan dari para peserta sidang itsbat, pemerintah yang diwakili Menteri Agama Suryadharma Ali menetapkan secara resmi bahwa awal Ramadhan 1433 H jatuh pada hari Sabtu bertepatan dengan 21 Juli 2012 M.
“Setelah memperhatikan dengan seksama bahwa satu Ramadhan itu jatuh pada hari Sabtu tanggal 21 Juli 2012. Apakah hal ini bisa disepakati?” kata Menteri Agama yang memimpin sidang itsbat di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (19/7). Para peserta menjawab “Sepakat..!”
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim kami memutuskan dan menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1433 H jatuh pada hari Sabtu tanggal 21 Juli 2012,” kata Menteri Agama sambil mengetukkan palu sidang.
Seperti yang dirilis NU Online sidang itsbat sebelumnya mendengarkan pandangan dari 17 orang peserta dari perwakilan ormas Islam seluruh Indonesia, para ahli astronomi dari LAPAN dan Boscha. Sidang juga dihadiri perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Secara umum para peserta sidang menyepakati 1 Ramadhan pada hari Sabtu, kecuali perwakilan dari Front Pembela Islam (FPI).
FPI meminta awal puasa dimulai pada hari Sabtu berdasarkan hasil laporan rukyat di Cakung, Jakarta. Namun hasil rukyat di Cakung ini ditolak, antara lain karena laporan hilal itu didapatkan sebelum terbenam Matahari. “Belum saatnya maghrib, mustahil kalau mereka mendapatkan hilal,” kata Ketua Lajnah Falakiyah PBNU KH A. Ghozalie Masroeri dalam sidang itsbat itu yang disambut tepuk tangan para peserta sidang itsbat.
Sementara itu Muhammadiyah sejak awal menyatakan tidak akan mengikuti sidang itsbat. Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadhan jatuh pada Jumat, 20 Juli 2012 dan tidak akan mengikuti hasil sidang itsbat.