Pembangunan Jembatan “Linggamas” Dicanangkan Dua Bupati

BANYUMAS – Warga masyarakat di 2 wilayah di Kabupaten Purbalingga dan Banyumas, tepatnya Desa Kedungbenda Kecamatan Kemangkon dan Desa Petir Kecamatan Kalibagor tidak akan lagi terisolir. Pasalnya, dalam waktu dekat akan segera dibangun jembatan melintasi Kali Klawing yang menjadi batas antara Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Banyumas dan hingga kini memisahkan 2 kelompok masyarakat yang saling bertetangga tersebut.

Jembatan yang direncanakan memiliki panjang total 140 meter dan lebar 9,5 meter tersebut tidak saja akan membuka akses bagi masyarakat sekitar yang saat ini banyak memanfaatkan jasa penyeberangan menggunakan perahu untuk keperluan melintas dari dan ke desa mereka, tetapi juga diyakini akan menjadi akses utama dan jalur ekonomi vital antara Kabupaten Banyumas dan Purbalingga, serta akan menjadi pendorong peningkatan kemajuan dan kemakmuran masyarakat di wilayah Eks Karesidenan Banyumas, bahkan Provinsi Jawa Tengah bagian selatan.

Pembangunan jembatan yang diberi nama “Linggamas”, singkatan dari kata Purbalingga dan Banyumas tersebut diawali dengan pencanangan pembangunan tahap I yang dilaksanakan oleh bupati dari kedua kabupaten, kemarin. Acara pencanangan dilakukan di masing-masing wilayah terdekat dengan Kali Klawing, lokasi akan dibangunnya jembatan, yakni di Desa Petir Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas, dan Desa Kedungbenda Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga.

Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesra Kabupaten Banyumas, Ir Tjutjun Sunarti Rochidie dalam laporannya menjelaskan, jembatan yang akan dibangun bersama antara Banyumas dan Purbalingga tersebut diperkirakan menelan biaya mencapai Rp.45,5 milyar dan akan dilaksanakan secara bertahap. Tahap I berupa pembangunan abutment dan pilar serta sebagian urugan untuk oprit jembatan dengan anggaran Rp 16.450.000.000, berasal dari APBD Kabupaten Banyumas Rp 7.153.205.000 dan APBD Kabupaten Purbalingga Rp 9.296.795.000, termasuk bantuan dari Provinsi Jawa Tengah sebesar 5 milyar, masing-masing 2,5 milyar untuk kedua kabupaten.

Proyek pembangunan jembatan Linggamas dilaksanakan oleh PT Krakatau Indah Purwokerto selaku pemenang lelang, dan diperkirakan selesai dalam 150 hari kalender, dengan masa pemeliharaan selama 180 hari kalender. Adapun tahap selanjutnya akan dilaksanakan dalam tahun anggaran 2013, dengan pembagian anggaran secara proporsional sesuai dengan kesepakatan kedua kabupaten dan dukungan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Bupati Banyumas, Drs Marjoko MM dalam sambutannya mengatakan, pembangunan jembatan Linggamas merupakan sebuah prestasi yang menggembirakan dan kejadian luar biasa. Jembatan ini katanya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat di kedua kabupaten untuk meningkatkan kesejahteraan untuk jangka panjang. Mardjoko mengisahkan, ide pembangunan jembatan tersebut sebenarnya telah diutarakannya sejak 3 tahun lalu, tepatnya tahun 2009 saat Bupati Purbalingga, Drs Heru Sujatmoko MSi masih menjadi Wakil Bupati mendampingi Bupati Triono Budi Sasongko, namun baru terealisasi tahun 2012 ini.

Bukan hanya jembatan “Linggamas”, selanjutnya Mardjoko juga akan bekerjasama dengan Bupati Purbalingga dan bupati-bupati lainnya di wilayah eks Karesidenan Banyumas untuk mengembangkan lapangan udara Wirasaba Purbalingga menjadi bandar udara komersial yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah eks Karesidenan Banyumas dan sekitarnya. Saat ini, katanya rencana pengembangan Lanud Wirasaba sudah sampai pada tahap permohonan ijin kepada pihak-pihak terkait, dan akan segera ditindaklanjuti setelah ijin yang dibutuhkan turun.

Bupati Purbalingga, Drs Heru Sujatmoko MSi menguatkan pernyataan Bupati Mardjoko. Heru menjelaskan, nama “Linggamas” muncul dari hasil pembicaraan dan kesepakatan masyarakat di sekitar lokasi rencana pembangunan jembatan, dari sebuah kesadaran kebersamaan tanpa diwarnai konflik dan perasaan saling mendominasi. Semuanya katanya, berlandaskan semangat kekeluargaan karena masyarakat Purbalingga dan Banyumas sejatinya berasal dari nenek moyang yang sama, yaitu keturunan Raden Joko Kaiman yang saat itu bermukim di Wirasaba (wilayah Purbalingga sekarang), sehingga masyarakat Purbalingga dan Banyumas adalah saudara.

Tentang rencana pengembangan Lanud Wirasaba, Heru yakin apabila terealisir, lanud Wirasaba kedepan akan sangat bermanfaat bagi kemajuan Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo dan kabupaten/kota lainnya, bahkan Provinsi Jawa Tengah khususnya bagian selatan, karena lapangan udara ini akan menjadi salah satu akses bagi investor untuk dapat menjangkau wilayah-wilayah tersebut, sehingga membuka kesempatan yang lebih luas terhadap meningkatnya perekonomian masyarakat.

Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) III Jawa Tengah, Ir Satrio Hidayat mengatakan, pembangunan jembatan “Linggamas” merupakan wujud kerjasama yang baik antara berbagai pihak terkait dan komitmen bersama yang kuat untuk membangun daerah. Atas nama Pemprov Jateng Satrio mengucapkan terima kasih kepada Kabupaten Banyumas dan Purbalingga, atas prestasi dan perhatiannya terhadap pembangunan wilayah perbatasan, yang umumnya kurang tersentuh oleh kabupaten/kota manapun di Jawa Tengah. Satrio juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jateng akan terus mendukung upaya-upaya tersebut.

Pencanangan pembangunan jembatan “Linggamas” tahap I diselenggarakan secara unik. Prosesi diawali dengan kedatangan rombongan Bupati Purbalingga dari tenda acara di wilayah Purbalingga menuju tenda acara wilayah Banyumas dengan menyeberangi Kali Klawing menggunakan perahu, dilanjutkan dengan pembukaan dan penyampaian sambutan Bupati Banyumas didampingi Bupati Purbalingga, dan diakhiri dengan pembukaan selubung papan nama proyek.

Usai acara di wilayah Banyumas, rombongan Bupati Banyumas berganti mengantar Bupati Purbalingga menuju tenda acara di wilayah Purbalingga, dengan menyeberangi Kali Klawing, kemudian mendampingi Bupati Purbalingga menyampaikan sambutan dan menyelesaikan acara sebagaimana di tenda acara wilayah Kabupaten Banyumas. Usai ramah tamah, Bupati Banyumas kembali menyeberang Kali Klawing untuk melanjutkan acara di tenda Kabupaten Banyumas.*Kontributor Humas Banyumas