Remitensi TKI Mencapai Rp 12 Triliun, Jateng Masuk 2 Terbesar Pengirim TKI

Headline, Nasional355 Dilihat

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mencatat perolehan devisa dari remitansi TKI yang bekerja di berbagai negara di kawasan Asia hingga Mei 2012 mencapai 1,2 miliar dolar AS atau Rp 12 triliun dengan asumsi kurs Rp 10 ribu per dolar AS.

Sedangkan perolehan devisa dari remitansi TKI yang bekerja di negara-negara di kawasan Amerika, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Australia hingga Mei 2012 sebesar 2,8 miliar dolar AS atau mencapai Rp28 triliun dengan asumsi Rp10 ribu per dolar AS. Dengan demikian secara keseluruhan perolehan devisa dari remitansi TKI pada pada 2012 sampai dengan Mei sebesar 4 miliar dolar AS atau mencapai Rp40 triliun.

Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI Lisna Yoeliani Poeloengan dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Selasa (17/7) malam. Selanjutnya menurut Doktor lulusan IPB ini, devisa yang dihasilkan TKI setiap tahun, kontribusinya terbesar kedua setelah sektor minyak dan gas bumi (migas). “Rata-rata devisa TKI itu 6 hingga 7 miliar dolar AS per tahun,” kata Lisna.

Ia mengatakan pada 2011 devisa TKI tercatat 6,735 miliar dolar AS, pada 2010 mencapai 6,734 miliar dolar AS, dan tahun 2009 sebesar 6,617 miliar dolar AS.

Menurutnya, menambahkan TKI Hong Kong merupakan penyumbang devisa paling besar yakni 400 juta dolar AS padahal TKI yang dikirim ke sana sekitar 130.000 orang. Bandingkan TKI ke Arab Saudi dengan jumlah sekitar 1,2 juta orang tetapi devisanya hanya 1,7 juta dolar AS dan Malaysia dengan TKI terbesar 2,3 juta orang remitansi devisanya tidak sampai 2 juta dolar AS.

Provinsi pengiriman TKI terbesar dari Jawa Barat (145.012 orang). Lalu berturut-turut 10 besar yakni Jawa Tengah (122.814 orang), Jawa Timur (110.497 orang), Nusa Tenggara Barat (72.846 orang), Banten (27.963 orang), DKI Jakarta (18.204 orang), Lampung (17.790 orang), Bali (15.056 orang), Sulawesi Selatan (13.911 orang), dan Sumatera Utara (12.398 orang). Jumlah TKI tersebut terbesar adalah wanita,” kata Lisna.

“Kalau dilihat berdasarkan penempatannya per tahun 2011, urutan teratas Penata Laksana Rumah Tangga/PLRT, lalu pekerja wanita, perawat, operator, pekerja perkebunan, buruh lepas, sopir, buruh bangunan kontraktor, pelayan restoran, tukang kebun, spa therapist, pekerja kapal pesiar, cleaning service, buruh cuci hingga koki,” Tuturnya. (BNP2TKI/Liputan6)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.